Monday, November 25, 2013

Biologi Komunikasi

Dari beberapa sumber yang kami baca, ternyata biologi komunikasi itu merupakan salah satu bidang kajian ilmu komunikasi yang baru. Sebuah ilmu atau bidang kajian baru dipersyaratkan harus mampu menjawab pertanyaan apamengapa, dan untuk apa. Tiga pertanyaan tersebut dalam ilmu filsafat dikenal sebagai ongtologis,epistemologis, dan aksiologis.
Secara ontologis, biologi komunikasi berupaya menunjukkan dan menjelaskan tentang perilaku komunikasi manusia dalam berbagai bentuk dengan pendekatan analisis biologi, khususnya telaah tentang peranan otak –otak kiri dan kanan.
Secara epistemologis, biologi komunikasi harus mampu menjelaskan tentang kebenaran itu dan apa saja bukti yang dapat dipertanggunjawabkan agar ketentuan itu dapat dipercaya. Biologi komunikasi ini dipetakan ke dalam bentuk perilaku internal dan eksternal. Melalui kegiatan belajar siswa, kita bisa melihat dan menganalisis berbagai fenomena biologi, khususnya komunikasi internal di dalam otak. Dari aktifitas yang dilakukan siswa selama belajar, fenomena biologi komunikasi dapat dijelaskan secara lebih detail, mulai dari pengondisian bagian spesifik otak itu hingga ia melakukan komunikasi intrapersonal. Aktifitas intrapersonal itu mewakili kegiatan biologi komunikasi yang dilakukan oleh bagian spesifik otak.


Kebenaran dari biologi komunikasi bisa dibuktikan melalui riset tentang cara kerja bagian otak yang secara filosofis dapat direkam melalui elektro ensephalographi (EEG). Secara filosofi epsitemologis, aktifitas bagian spesifik otak manusia ini dikondisikan untuk dapat melihat, memahami, mendengar, merasakan, dan kecenderungan bertindak.
Secara aksiologis, biologi komunikasi dapat dibuktikan melalui kajian terhadap perilaku biologis manusia, khususnya proses pembelajaran, seperti melihat, memahami, merasakan, dan kecenderungan bertindak. Semua perilaku itu sangat bermanfaat dan mendukung penuh proses pembelajaran dalam rangka optimalisasi aktivitas belajar siswa. Jika perilaku dasar dalam pembelajaran dapat dipahami dengan baik, optimalisasi pencapaian prestasi dapat terwujud. Selain itu, dengan biologi komunikasi pembelajaran siswa akan lebih terkontrol, mudah dianalisis, mudah diarahkan, mudah dirasakan dan mudah diklasifikasikan tingkat pemahamannya. Berbagai kemudahan itu akan memberik kemudahan pula dalam pengukuran perilaku psikomotorik siswa.
Perilaku biologi yang dikendalikan oleh belahan otak kiri dan kanan jelas terlihat ketika seseorang merespons bunyi bahasa dan berbicara. Komunikasi ini lebih dominan terjadi di belahan otak kiri dan kanan. Otak kanan memainkan peranan penting untuk menginterpretasi informasi visual. Otak kiri mengontrol bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak kanan mengontrol tubuh bagian kiri. Kedua otak itu merupakan salah satu dari empat bagian otak. Otak besar bagian luar (Cortex), secara rinci dibagi menjadi empat bagian, yaitu occipital lobe (penglihatan), pariental lobe (cita rasa),temporal lobe (pendengaran, memori dan emosi), dan frontal lobe (pergerakan otot, moral, emosi dan ekspresi)
·   Parasagital
Parasagital merupakan bagian spesifik otak manusia yang bertugas menyambungkan belahan otak kiri dan kanan. Pesan yang diterima, diproses, dan ditransformasikan oleh bagian spesifik otak lainnya seperti frontal, temporal, parietal, dan occipital harus lebih dulu melalui bagian parasagital ini. Parasagital terletak di antara belahan otak kiri dan kanan membentang luas dari belakang hingga depan otak manusia. Informasi yang masuk dan diterima berbentuk visual, audio, dan kinestetik, penerjemahan dan transformasinya sangat dipengaruhi oleh kondisi parasagital. Dalam proses belajar, baik ilmu-ilmu sosial maupun eksakta, jalur transformasi informasi itu harus melalui bagian spesifik otak bernama parasagital. Dalam konteks komunikasi, bagian ini sangat menentukan kelancaran proses komunikasi yag bersifat sirkuler. Informasi yang dikirim dari belahan otak kiri ke kanan atau sebaliknya akan dikembalikan ke belahan otak pengirim kemudian akan diubah menjadi sebuah keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan oleh individu dalam pembelajaran. Proses ini dilakukan agar ada keseimbangan keputusan, dan keseimbangan ini sangat menentukan benar tidaknya tindakan atau pengambilan keputusan itu.
·   Frontal
Bagian spesifik lainnya yang berperan penting dan menentukan aktivitas biologi komunikasi adalah frontal. Bagian spesifik ini berfungsi mengontrol pergerakan tubuh. Tetapi tugas utamanya adalah mengontrol proses berfikir, cara memori bekerja, intelegensi, konsentrsi, emosi dan personalitas (kepribadian). Frontal lobe yang terletak di belahan otak kiri disebut broca. Broca berkemampuan mengontrol pergerakan sederhanan organ tubuh lainnya, juga mengontrol mimic atau roman wajah, pergerakan lidah, dan tenggorokan saat menelan makanan. Proses pengontrolan mimic roman muka meruapakan salah satu produk atau efek dari proses biologi komunikasi. Jika bagian spesifik otak frontal ini mengalami gangguan, individu pasti mengalami hambatan dalam berbicara. Ini terlihat dari segi keteraturan bunyi-bunyi dan kalimat yang diucapkannya.
Di wilayah frontal ini  terdapat beberapa bagian, yaitu precentral gyrus yang berfungsi mengontrol gerakan sel-sel otak;  prescentral sulcus, termasuk didalamnya superiorfrontal gyrusmiddle frontal gyrus, dan inferior frontal gyrus. Fungsi paling utamanya adalah mengontrol gerakan, memberi bahan pertimbangan untuk bertindak atau berprilaku sesuai dengan keinginan individu. Di otak kiri dan kanan terdapat frontal. Komposisi frontal ini pada umumnya sama. Bagian penghubung antara kedua buah frontal ini disebut median sagital (sagital-frontal). Secara lengkap frontal berfungsi melakukan control terhadap perilaku, berfikir abstrak, mencari pemecahan masalah, perhatian, sentuhan kreatif, control emosi, intelektual, keputusan, refleksi, inisiatif, kebiasaan, koordinasi gerakan, gerakan mata, kepekaan senyum, gerakan keterampilan terpola, dan reaksi fisik lannya.
·   Parietal
Parietal terdapat di otak kiri dan kanan. Komunikasi antara parietal dan memori ketika menerima informasi baru menjadi media untuk memaknai objek atau benda yang disentuh oleh indera peraba. Parietal juga berfungsi membantu bagian spesifik occipital untuk melihat, mendengar, memberi persepsi berdasarkan sentuhan indera peraba, dan memanipulasi pemaknaan terhadap objek yang disentuh. Secara lengkap, parietal berfungsi untuk melakukan sensasi berdasarkan sentuhan, mengapresiasikan hasil sentuhan, memberi respon terhadap stimulus internal, memaknai kombinasi stimulus secara lengkap, mempelajari bahasa dan membaca, serta membantu fungsi penglihatan.
·   Occipital
Occipital disebut pula visual cortex yang berfungsi melakukan pengamatan dan penglihatan. Ketika siswa melakukan pengamatan terhadap gambar animasi, proses penglihatannya dikontrol oleh fungsi occipital ini. Dalam melakukan tugas kerjanya, occipital yang terletak di belahan otak kanan menginterpretasikan tanda-tanda visual yang diperoleh dari bagian wilayah penglihatan sebelah kiri (mata kiri). Sebaliknya, occipital yang terletak di belahan otak kiri menerima dan mengontrol hasil penglihatan dari kanan (mata kanan). Occipital terletak di bagian belakang otak, baik di belahan kiri maupun kanan. Ditinjau dari komunikasi nonverbal, upaya mempersepsi informasi dibantu secara optimal oleh bagian spesifik occipital ini.
·   Temporal
Bagian spesifik otak yang membuktikan adanya biologi komunikasi selama aktifitas pembelajaran adalah temporal. Bagian ini membantu manusia untuk mendengar, dan menganalisa suara berdasarkan bunyi yang masuk ke dalam pusat pendengaran. Hasil dari pendengaran dan interpretasinya dikirim ke dalam memori, terutama daerah Wernicke’s. Temporal ini dimiliki oleh otak kiri dan kanan. Temporal memiliki wilayahsuperior temporal gyrusmiddle temporal gyrus, dan inferior temporal gyrus.
Temporal kiri disebut Werninke’s area. Wilayah ini sangat mempengaruhi kemampuan mempersepsi atas apa saja yang dilihatnya. Secara lengkap, temporal lobe ini berfungsi untuk menjadi memori pendengaran, mendengarkan, memori penglihatan, musk, perasaan takut, membantu kerja memori, berbicara, emosi, dan stimulus indentifikasi.

1.    Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Bisnis
Peluang bisnis selalu berawal dari analisis atas fakta dan situasi perekonomian sebuah daerah. Analisis bisnis dilakukan berdasarkan data-data perkembangan daya beli masyarakat dan potensi lainnya yang ada di daerah itu. Selama proses analisis data itu, biologi komunikasi akan selalu dilibatkan secara aktif. Misalnya, telaah atas peluang bisnis produk baru dimata konsuman. Perilaku konsumen akan ditelaah lebih mendalam sehingga produk baru itu mampu menyentuh pikiran dan perasaan konsumen. Dengan sentuhan itu terjadilah pemahaman yang benar yang benar dari konsumen atas produk itu.
2. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Budaya (Intra dan Antarpersonal)
Individu adalah simbol asal-usul budaya artinya budaya tertentu bisa dikenali dari perilaku individu yang dimaksud. Jika perilaku individu itu berbudaya X, setidaknya ia akan selalu berperilaku dengan latarbelakang budaya yang dimaksud. Jadi, apa yang diperlihatkan oleh individu untuk mengenalkan budaya miliknya, biologi komunikasi berperan besar dalam penampilan perilaku.
3. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Politik
Dalam praktek komunikasi politik pun peran biologi komunikasi sangatlah besar dan sangat terasa oleh individu pelaku politik. Selain bahasa verbal yang dikuasai ia juga harus menguasai segala bentuk bahasa tubuh. Penegasan apa yang ia katakana harus didukung penuh oleh gerakan tangan atau gerakan tubuh lainnya. Jadi, keberhasilannya dalam melakukan kampanye tidak hanya oleh orasi yang baik, tetapi juga harus diperkuat oleh bahasa nonverbal.
4. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Pendidikan
Pendidikan pada dasarnya sama dengan komunikasi. Jadi, proses pendidikan sesungguhnya adalah proses komunikasi. Peran biologi komunikasi dalam praktek komunikasi pendidikan sangat jelas karena peran itu bisa dilihat dan dirsakan oleh para pelaku pendidik dan yang di didik.
5. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Organisasi
Di dalam sebuah organisasi, interaksi merupakan “nyawa”. Disebut demikian karena tanpa interaksi, kebersamaan, dan sinergitas tidak akan terbangun dengan baik.
6. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Intelijen
Komunikasi intelijen biasanya dilakukan ketika suatu fenomena, kejadian atau kasus, bahkan peristiwa penting yang harus diketahui melalui strategi komunikasi tertentu oleh para intelijen.
Sebuah pesan informasi yang tersembunyi harus mampu diungkap oleh seorang intelijen. Agar pesan informasi yang disembunyikan itu dapat diungkap, faktor kualitas biologilah yang harus ditingkatkan dari seorang intelijen. Dengan kemampuan ini, seorang intelijen akan mapu membaca atau menerjemahkan pesan atau informasi yang dimaksud berdasarkan pengamatan dan analisis terhadap kondisi dan fakta yang dihadapi.
7. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Sosial
Biologi komunikasi dalam pengembangan peran masyarakat memiliki kontribusi yang sangat besar bahkan bisa juga dikatakan bahwa biologi komunikasi berkaitan dengan komunikasi sosial atau komunikasi massa memiliki peran yang menentukan. Dalam implementasinya, biologi komunikasi utamanya berbentuk kinestetik, bisa menjadi dasar bagi individu untuk melakukan suatu tindakan agar dapat diterima oleh pihak lain.
8. Biologi Komunikasi dalam Praktek Psikologi Komunikasi
Biologi komunikasi juga berperan penting dalam analisis fenomena perilaku psikologi manusia. Posisi biologi komunikasi ini bahkan menjadi penggali atau penumbuh akar yang kelak menjadi cikal-bakal lahirnya perilaku psikologis. Perilaku ini akan terlihat secara nyata dalam pergerakan fisik atau anggota badan tertentu.
9. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Keluarga
Komunikasi dan interaksilah yang menjadi pendukung utama bagi penciptaan keluarga yang baik, yang dalam Islam biasa disebut keluarga sakinah mawahdah wa rahmah. Namun, komunikasi dan interaksi yang dibangun tidak cukup dengan fisik karena dalam prakteknya, komunikasi itu lebih baik komplek dan sifatnya lebih intim. Jadi, komunikasi yang baik sangat bergantung pada pemahaman minimal tentang karakter masing-masing sehingga komunikasi keluarga bisa terbangun dengan baik.
10. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Kesehatan
Inti dari pemahaman serta praktiknya biologi komunikasi dalam praktek komunikasi kesehatan yaitu dalam penyampain ataupun pemberian sesuatu harus sesuai aturan atau dosis yang tepat.
11. Biologi Komunikasi dalam Praktek Komunikasi Berteknologi (TIK)
Bukti kebenaran dan manfaat biologi komunikasi sesungguhnya bisa dikontrol dan dianalisis melalui penerapan sistem teknologi canggih yang dirancang secara khusus. Lalu, sistem teknologi komunikasi ini dijadikan sebagai media untuk menggali dan mengungkap fenomena perilaku biologi komunikasi seseorang.
12. Biologi Komunikasi dalam Praktek Manajeman Komunikasi
Secara umum, seorang pimpinan harus mengenal dengan baik karakter, sifat, dan kondisis fisik bawahannya. Sistem menejemen yang dikembangkan di sebuah perusahaan akan berjalan lancar jika semua komponen manejemen perusahaan itu mampu memanfaatkan system jaringan, garis struktur, dan kewenangan yang sesuai.

Analisis Landasan Ilmiah
Analisis biologi komunikasi dibangun diatas landasan ilmiah biologi. Dalam konteks analisis ilmiah, keberadaan biologi tetap menjadi kajian sentral untuk membuktikan kebenaran perilaku komunikasi individu secara biologis. Perilaku individu yang dimaksud difokuskan pada aktivitas belajar.
Analisis Akar Ilmu
Biologi komunikasi muncul berdasarkan ilmu lainnya yang turut mendukung keberadaannya dapat dibuktikan secara ilmiah-rasional. Beberapa akar ilmu yang berkaitan dengan biologi komunikasi antara lain, ilmu faal, biologi, fisika, matematika, dan kimia. 
Analisis Hasil Riset Ilmiah
Komunikasi cenderung ditujukan pada focus perilaku manusia. Ilmu psikologi juga sangat menekankan bahwa perilaku komunikasi ini sangat penting dan memberi kontribusi yang sangat tinggi bagi keberhasilan seseorang dalam kehidupannya, baik secara teori maupun praktek. Keberadaan ilmu psikologi dalam kajian terhadap perilaku komunikasi manusia pun sangat beralasan. Hingga kini, peran psikologi pun sangat sentral dalam ilmu komunikasi.
Analisis Metafisika
Menurut Lanigan, metafisika merupakan studi tentang sifat dan fungsi teori sebuah realita yang terjadi. Dalam biologi komunikasi, jika sebuah realita ditemukan dari proses komunikasi biologis, realita akan menuntut proses kemunculan realita berdasarkan proses komunikasi itu.
Analisis Metateoritikal
Menurut Littlejohn, kajian metateori ini pernah dilakukan untuk menelaah teori komunikasi secara umum. Dengan meminjam sudut pandang Littlejohn, penulis memaknai kata meta sebagai “eksistensi dan daya jangkau biologi komunikasi akan mengalami perubahan”. Perubahan itu berkaitan dengan sifat dan posisinya yang semula kajiannya “hanya” pada fenomena komunikasi yang terbatas, dengan pendekatan perspektif meta,biologi komunikasi ini sudah mampu memunculkan cabang komunikasi lainnya.

Analisa Metarasional
Latar belakang munculnya dahan komunikasi dapat diasumsikan bahwa cabang itu muncul ketika ada bidang kajian lain yang menuntut analisis mendalam. Disisi lain, analisis itu tidak mungkin dilakukan oleh cara berpikir biologi komunikasi. Atas dasar itu kemunculan cabang komunikasi ini sangat relevan dengan pelaksanaan tugas itu. Fenomena ini terjadi karena berpijak pada rasionalisasi cara berfikir manusia.


Sumber :
Darmawan, Deni. 2009, Komunikasi Biologi Komunikasi Pembelajaran Berbasis Brain Infromation Communication And Technology. Bandung: humaniora.

No comments:

Post a Comment