Robert K.
Merton lahir pada 04 Juli 1910 di Philadelphia. Robert K. Merton berkarir di
Colombia University. Robert K merton seorang imigran yahudi yang memiliki
semangat belajar tinggi, dengan bantuan beasiswa pula, Merton mendapatkan gelar
MA dan Ph.D dari Universitas Harvard. Murid yang paling berpengaruh dan lulus
paling awal. Beberapa penulis buku teori sosiologi modern mengatakan bahwa
merton adalah murid Parsons. Artinya kalau pendekatan-pendekatan merton
bersifat fungsionalisme, hal ini tidak lepas dari pengaruh gurunya itu.
Ilmuan-ilmuan lain yang mempengaruhi seperti Emile Durkheim yang mengisyaratkan
bahwa sosiologi harus memiliki sifat empiris, metodologi yang sangat ketat dan
disiplin dengan data-data. Selain itu pengaruh Max Weber terlihat jelas pada
disertasi doktoralnya yang membahas tentang hubungan antara protestantisme dan
perkembangan ilmu khususnya di abad ke 17 di inggris.
Robert
K.Merton sebagai pendukung model fungsionalisme stuktural yang paling moderat
dewasa ini, analisis fungsional Merton sesungguhnya merupakan hasil
perkembangan pengetahuannya yang menyeluruh menyangkut para ahli teori-teori
sosiologi klasik. Dia mencoba menyempurnakan berbagai konsep pemikiran Durkheim
dan Weber dengan memusatkan perhatian pada struktur sosial, bahwa birokrasi
merupakan struktur sosial yang terorganisasi secara rasional dan formal,
meliputi pola kegiatan yang jelas dan berhubungan dengan tujuan organisasi.
Diskripsi Merton tidak terbatas pada struktur melainkan terus dikembangkan pada
pembahasan tentang kepribadian sebagai produk organisasi stuktural.
Fungsionalisme
yang dikembangkan Merton benar-benar ke arah makro yang merupakan “sosiologis”
ala Durkheim. Benar-benar berbeda dengan internal dan membuat kodifikasi analisis
fungsi. Batasan fungsi Robert K Merton: Dalam
konteks Merton, penekanan fungsi lebih diletakkan pada sudut pengamat dan tidak
peduli pada partisipan. (peneliti obyektif dan tidak terpengaruh terhadap
argument orang lain) Fungsi
sosial menunjuk pada konsekuensi-konsekuensi objektif yang dapat diobservasi
dan tidak menunjuk pada kecenderungan subjektif seperti yang terdapat dalam
psikis atau hal-hal internal dalam individu. Gambaran paling jelas, kita bisa
membedakan antara motif untuk menikah, seperti cinta atau alasan-alasan
personal (ekonomi, menutupi aib) apa yang menjadi alasan individu melakukan
tindakan sangat tidak bisa disamakan dengan konsekuensi yang terobservasi dari
pola-pola perilaku. Keduannya berdiri sendiri, inilah yang merupakan kata kunci
dari istilah fungsi.
Model
Struktural Fungsional Merton mengkritik apa yang dilihatnya sebagai tiga
postulat dasar analisis fungsional sebagaimana dikembangkan oleh antropolog
seperti Malinowski dan Radcliffe-Brown.
Adapun postulat-postulat tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Postulat kesatuan
fungsional masyarakat, postulat ini menyatakan bahwa seluruh kepercayaan dan praktik
sosial budaya standar bersifat fungsional bagi masyarakat secara keseluruhan maupun bagi
individu dalam masyarakat.
b. Fungsionalisme
universal dinyatakan bahwa semua bentuk dan struktur sosial cultural memiliki
fungsi positif. Contoh naassionalisme buta bisa jadi sangat disfungsional di
dunia yang tengah mengembangkan persenjataan nuklir.
c. Postulat
Indispensabilitas, arumennya adalah bahwa seluruh standar masyarakat tidak
hanya memiliki funsi positif namun juga merepresentasikan bagian-bagian tak
terpisah dari keseluruhan.
Robert K. Merton meninggal pada
tanggal 23 Februari tahun 2003 diumurnya yang ke 92.
No comments:
Post a Comment