Sunday, November 24, 2013

Robert K. Merton

Robert K. Merton lahir pada 04 Juli 1910 di Philadelphia. Robert K. Merton berkarir di Colombia University. Robert K merton seorang imigran yahudi yang memiliki semangat belajar tinggi, dengan bantuan beasiswa pula, Merton mendapatkan gelar MA dan Ph.D dari Universitas Harvard. Murid yang paling berpengaruh dan lulus paling awal. Beberapa penulis buku teori sosiologi modern mengatakan bahwa merton adalah murid Parsons. Artinya kalau pendekatan-pendekatan merton bersifat fungsionalisme, hal ini tidak lepas dari pengaruh gurunya itu. Ilmuan-ilmuan lain yang mempengaruhi seperti Emile Durkheim yang mengisyaratkan bahwa sosiologi harus memiliki sifat empiris, metodologi yang sangat ketat dan disiplin dengan data-data. Selain itu pengaruh Max Weber terlihat jelas pada disertasi doktoralnya yang membahas tentang hubungan antara protestantisme dan perkembangan ilmu khususnya di abad ke 17 di inggris.

Robert K.Merton sebagai pendukung model fungsionalisme stuktural yang paling moderat dewasa ini, analisis fungsional Merton sesungguhnya merupakan hasil perkembangan pengetahuannya yang menyeluruh menyangkut para ahli teori-teori sosiologi klasik. Dia mencoba menyempurnakan berbagai konsep pemikiran Durkheim dan Weber dengan memusatkan perhatian pada struktur sosial, bahwa birokrasi merupakan struktur sosial yang terorganisasi secara rasional dan formal, meliputi pola kegiatan yang jelas dan berhubungan dengan tujuan organisasi. Diskripsi Merton tidak terbatas pada struktur melainkan terus dikembangkan pada pembahasan tentang kepribadian sebagai produk organisasi stuktural.
Fungsionalisme yang dikembangkan Merton benar-benar ke arah makro yang merupakan “sosiologis” ala Durkheim. Benar-benar berbeda dengan internal dan membuat kodifikasi analisis fungsi. Batasan fungsi Robert K Merton: Dalam konteks Merton, penekanan fungsi lebih diletakkan pada sudut pengamat dan tidak peduli pada partisipan. (peneliti obyektif dan tidak terpengaruh terhadap argument orang lain) Fungsi sosial menunjuk pada konsekuensi-konsekuensi objektif yang dapat diobservasi dan tidak menunjuk pada kecenderungan subjektif seperti yang terdapat dalam psikis atau hal-hal internal dalam individu. Gambaran paling jelas, kita bisa membedakan antara motif untuk menikah, seperti cinta atau alasan-alasan personal (ekonomi, menutupi aib) apa yang menjadi alasan individu melakukan tindakan sangat tidak bisa disamakan dengan konsekuensi yang terobservasi dari pola-pola perilaku. Keduannya berdiri sendiri, inilah yang merupakan kata kunci dari istilah fungsi.
Model Struktural Fungsional Merton mengkritik apa yang dilihatnya sebagai tiga postulat dasar analisis fungsional sebagaimana dikembangkan oleh antropolog seperti Malinowski dan Radcliffe-Brown.
Adapun postulat-postulat tersebut adalah sebagai berikut.
a.      Postulat kesatuan fungsional masyarakat, postulat ini menyatakan bahwa seluruh kepercayaan dan praktik sosial budaya standar bersifat fungsional bagi masyarakat secara keseluruhan maupun bagi individu dalam masyarakat.
b.         Fungsionalisme universal dinyatakan bahwa semua bentuk dan struktur sosial cultural memiliki fungsi positif. Contoh naassionalisme buta bisa jadi sangat disfungsional di dunia yang tengah mengembangkan persenjataan nuklir.
c.         Postulat Indispensabilitas, arumennya adalah bahwa seluruh standar masyarakat tidak hanya memiliki funsi positif namun juga merepresentasikan bagian-bagian tak terpisah dari keseluruhan.
            Robert K. Merton meninggal pada tanggal 23 Februari tahun 2003 diumurnya yang ke 92.

No comments:

Post a Comment