Secara sederhana, definisi jaringan komunikasi adalah
”siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa” (Beebe dan Masterson, 1994).
Selanjutnya De Vito (1997), mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai suatu
saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu
orang ke orang lain. Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa
hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang
berguna untuk menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi.
Salah satu cara untuk memahami perilaku
manusia adalah dengan mengamati atau memahami hubungan-hubungan sosialnya yang
tercipta karena adanya proses komunikasi interpersonal (Seliawan 1983). Oleh
karena itu untuk memahami hubungan sosial yang demikian dapat dipelajari
melalui studi jaringan komunikasi. Ketika dua orang atau lebih ikut serta dalam
pengiriman pesan, mereka terlibat dalam suatu jaringan komunikasi (Man Lin
1975, diacu dalam Setyanto 1993). Karena struktur hirarkinya yang ketat, jarak fisik yang jauh dari orang-orangnya, perbedaan yang
besar dalam kompetensinya, dan berbagai tugas khusus yang harus diselesaikan,
maka organisasi harus menciptakan jaringan komnunikasi yang beragam (Baird,
1977; Kreps, 1990 dalam Devito 1997).Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistem komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bisa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.
Beberapa pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan sebagai berikut :
1.
menurut Rogers (1983)
“suatu jaringan yang terdiri atas: individu-individu yang saling
berhubungan, yang dilmbungkan oleh arus komunikasi yang terpola.”
2.
Hanneman dan Mc Ever
dalam Djamali (1999)
“ jaringan komunikasi adalah pertukaran informasi yang terjadi secara
teratur antara dua orang atau lebih.”
3.
Knoke dan Kuklinski
(1982)
“ sebagai suatu jenis hubungan yang secara khusus merangkai
individu-individu, obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa.”
4.
Berger dan Chaffee
mengutip pendapat Farace (1977)
“ melihat jaringan komunikasi sebagai suatu pola yang teratur dari kontak
antara person yang dapat diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang
dialami seseorang di dalam sistem sosialnya (Berger dan Chaffee. 1987:239).”
5.
Feldman dan Arnold
(1993)
“membedakan jaringan komunikasi menjadi dua jenis, yaitu jaringan komunikasi
formal (menyerupai struktur organisasi) dan jaringan komunikasi informal yang
disebut juga sebagai grapevine atau benalu komunikasi.”
6.
Sajogyo (1996)
“mengistilahkan jaringan komunikasi informal ini sebagai jaringan komunikasi
tradisional. Jaringan komunikasi tradisional merupakan saluran komunikasi yang
paling penting untuk mobilisasi desa .”
No comments:
Post a Comment