Sunday, November 24, 2013

Administrative Research

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah  untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegiatan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis, Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. (Bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri melaiui paranormal). Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Data yang valid pasti reliabel dan obyektif. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesugguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam kasus korupsi, jumlah yang dikorupsi sebenarnya 100 milyar, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau di atas 100 milyar, maka derajad validitas hasil penelitian itu rendah.

Validitas data hasil penelitian dapat diperoleh dengan cara menggunakan instrumen penelitian yang valid, menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta menggunakan metode pengumpulan dan analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang reliabel, maka instrumen penelitian yang digunakan harus reliabel. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang obyektif, maka perlu digunakan sampel yang besar atau sumber data yang jumlahnya mendekati jumlah populasi. Dalam prakteknya, sebelum pengumpulan data dilakukan maka instrument penelitian harus diuji terlebih dulu validitas dan reliabilitasnya.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Penelitian yang bersifat penemuan misalnya, menemukan cara yang paling efektif untuk memberantas korupsi, penelitian yang bersifat membuktikan misalnya, membuktikan apakah betul bahwa insentif dapat meningkatkan prestasi kerja di unit tertentu atau tidak. Selanjutnya penelitian yang bersifat mengembangkan misalnya, penelitian untuk mengembangkan organisasi yang telah ada, atau penelitian untuk membuat keputusan tentang deregulasi dan debirokratisasi.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

Tokoh

Maximilian Weber (21 April 1864 – 14 Juni 1920) adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern.

Hubungan Administrative Research dengan Ilmu Komunikasi
Perspektif psikologis tentang komunikasi menusia berpusat pada “keaktifan” si komunikator/penafsir. Model masukan-keluaran dengan jelas memperlihatkan bahwa semata-mata adanya informasi tidaklah menjamin bahwa individu menerima atau menyimpannya. Dengan perkataan lain, para komunikator secara aktif mengendalikan informasi yang mereka olah. Penelitian komunikasi perspektif psikologis umumnya berifat eksperimental. Karena para ahli komunikasi telah meminjam konsep dan definisi operasional dari psikologi, maka wajar jika mereka juga merefleksikan metodologi yang menjadi ciri khas yang digunakan oleh para ahli psikologi. Persuasi dan Perubahan Sikap, sebagian besar penelitian komunikasi dalam bidang persuasi dan perubahan sikap berasal dari satu atau lebih model psikologi keseimbangan yang beraneka itu. Walaupun variasi model keseimbangan yang berlainan itu berbeda sekali, semuanya mencerminkan prinsip keseimbangan internal; yakni, manusia lebih senang memelihara keadaan yang berumbang secara internal.
Komunikasi Organisasional, walaupun sebagian besar penelitian komunikasi organisasi barangkali bersifat mekanistis, sebagian penelitian organisasi dalam komunikasi telah mencerminkan perspektif psikologis. Terutama dalam pengertian fungsi penjaga gerbang, studi jaringan komunikasi dalam setting organisasi telah mencoba memberikan penjelasan tentang sifat pelaksanaan pengolahan informasi individu.
Komunikasi Kelompok, para ilmuwan komunikasi yang mendalami fenomena kelompok sering menggunakan penghampiran psikologis dalam pengkajian mereka. Model pertukaran sosial yang dikembangkan oleh Thibaut dan Kelly (1959) telah mengkonseptualisasikan interaksi interpersonal sebagai rasio antara sistem ganjaran dengan biaya yang dikeluarkan atau model ekonomis dari alternatif pilihan sosial. Umumnya penelitian komunikasi yang mencerminkan perspektif interaksional terdiridari kelompok studi yang relatif terpisah-pisah dalam kerangka studi yang luas, yang berorientasi pada prinsip yang sama.

No comments:

Post a Comment