Sunday, November 24, 2013

Toronto School

          Toronto School adalah sekolah pemikiran yang berkencimpung dalam ilmu komunikasi dan satra. Prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh para ahli di University of Toronto. Hal ini ditandai dengan eksplorasi literatur Yunani Kuno dan pandangan teoritis bahwa sistem komunikasi menciptakan keadaan psikologis dan sosial. berasal dari karya Eric A. Havelock dan Harold Innis pada tahun 1930, dan tumbuh menjadi terkenal dengan kontribusi Edmund Salju Carpenter, Northrop Frye dan Marshall McLuhan. Sejak tahun 1963, Program McLuhan dalam Budaya dan Teknologi di Universitas Toronto Fakultas Informasi telah membawa telah berusaha untuk memajukan Toronto School. Para ahli dari Toronto School, yaitu Derrick de Kerckhove, Robert K. Logan dan barry Wellman.
            Toronto School telah digambarkan sebagai “teori keunggulan komunikasi dalam penataan budaya manusia dan penataan pikiran manusia”. Penelitian Eric Havelock dalam transisi dari lisan keaksaraan, sebagai catatan komunikasi, sangat mempengaruhi teori-teori media Harold Innis dan Marshall McLuhan. Teori Harold Innis tentang ekonomi politik, media, dan masyarakat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap teori media kritis dan komunikasi oleh McLuhan. Teori tersebut menawarkan perspektif terobosan pada fungsi teknologi komunikasi sebagai agen kunci dalam perubahan sosial dan historis. Karya-karya mereka memperlihatkan teori sejarah komunikasi dimana komunikasi sebagai pusat perubahan sosial dan transformasi.

            Pada awal tahun 1950, McLuhan memulai melihat Komunikasi dan Kebudayaan seminar dalam komunikasi, didanai oleh Ford Foundation di University of Toronto. Reputasinya mulai tumbuh, ia menerima semakin banyak tawaran dari universitas lain. McLuhan membentuk Pusat Budaya dan Teknologi pada tahun 1963. Ia menerbitkan karya besar pertama selama periode ini. Karya-karya yang diterbitkan oleh McLuhan adalah The Mechanical Bride (1951) adalah penelitian pengaruh iklan terhadap masyarakat dan budaya . Ia juga menghasilkan jurnal penting, Explorations dengan Edmund Carpenter sepanjang tahun 1950. Dengan Innis, Havelock, Derrick de Kerckhove dan Barry Wellman, McLuhan dan Carpenter telah ikut dalam sebagai Toronto School of Communication. McLuhan tetap di University of  Toronto sampai 1979.
            McLuhan seorang profesor Bahasa Inggris di University of Toronto, dan seorang garda depan dalam menginterpretasi media, dan pemaknaannya secara sistemik. Ia mengemukakan bahwa cara pandang masyarakat selalu dibentuk oleh bentuk alami media yang disampaikan dari mulut ke mulut, daripada isi pesan yang terkandung dalam media tersebut. Frase McLuhan yang terkenal, “Medium is the Message“, mengubah sejarah dengan menyatakan bahwa alat komunikasi manusia, membentuk cara mereka berperilaku. Ia juga memperkenalkan gagasan bahwa media massa pada suatu ketika akan mengubah dunia menjadi “global village“, menyusut semakin kecil seiring berkembangnya budaya saling berbagi pengalaman dan pertukaran informasi.
            Buku McLuhan, Understanding Media: The Extensions of Man, bukanlah bukunya yang pertama, tetapi menjadi buku yang laris sepanjang masa. Ia mengasah gagasannya di kampus, bahkan sempat mengembangkan kurikulum berjudul  ”Understanding New Media“, yang berisi prinsip dasar tentang efek sensorik dari berbagai jenis media. Dalam kurikulum tersebut, McLuhan pertama kali memperkenalkan bahwa beragam media - pidato atau ceramah, cetak, fotografi, telegraf, telepon, film, radio, dan televisi - semuanya dapat berfungsi sebagai penunjang umat manusia dalam hal peningkatan kekuasaan dan kecepatan penyebaran informasi. Mungkin, buku inilah kurikulum pertama yang sudah bicara tentang Media Literacy.

            Pendekatan McLuhan terhadap media menunjukkan perubahan yang substansial. Para pendidik di Amerika selalu terbiasa untuk mendayagunakan teknologi; cetak, slide dan proyektor, film 16 mm, televisi, dan seterusnya. Tetapi penggunaan utama teknologi tersebut untuk menunjang proses penyampaian informasi pada saat kegiatan belajar belajar berlangsung. Belum ada gagasan yang konkrit untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam rangka mendukung beragamnya cara belajar siswa. McLuhan lah yang mendorong gagasan ini.

No comments:

Post a Comment