Ia
kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Jons Hopkins, di mana dalam tahun
1884 ia meraih gelar doktornya dalam bidang filsafat di universitas tersebut.
Di universitas terakhir ini, Dewey pernah mengikuti kuliah logika dari Pierce,
orang yang menggagas munculnya pragmatisme. Walaupun demikian, pengaruh
terbesar darang dari guru dan sahabatnya G.S. Morris, seorang idealis. Dari
tahun 1884 samai 1888, Dewey mengajar pada Universitas Michigan dalam bidang
filsafat.
Tahun
1889 ia pindah ke Universitas Minnesota. Akan tetapi pada akhir tahun yang
sama, ia pindah ke Universitas Michigan dan menjadi kepala bidang filsafat.
Tugas ini dijalankan sampai tahun 1894, ketika ia pindah ke Universitas Chicago
yang membawa banyak pengaruh pada pandangan-pandangannya tentang pendidikan
sekolah di kemudian hari.
Ia
menjabat sebagai pemimpin departemen filsafat dari tahun 1894-1904 di
universitas ini. Ia kemudian mendirikan Laboratory
School yang kelak dikenal dengan nama The Dewey School. Di pusat penelitian ini ia pun
memulai penelitiannya mengenai pendidikan di sekolah-sekolah dan mencoba
menerapkan teori pendidikannya dalam praksis sekolah-sekolah. Hasilnya, ia
meninggalkan pola dan proses pendidikan tradisional yang mengandalkan kemampuan
mendengar dan menghafal. Sebagai ganti, ia menekankan pentingnya kreativitas
dan keterlibatan murid dalam diskusi dan pemecahan masalah. Selama periode ini
pula ia perlahan-lahan meninggalkan gaya pemikiran idealisme yang telah
mempengaruhi sejak pertemuan dengan Morris. Jadi selain menekuni pendidikan, ia
juga menukuni bidang logika, psikologi dan etika.
No comments:
Post a Comment