Sunday, November 24, 2013

Komunikasi Pembangunan


                 Menurut sejarahnya, Komunikasi Pembangunan, mulai dikembangkan sejak setelah Perang Dunia ke II di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang mengalami tantangan menghadapi kemiskinan, buta huruf, rendahnya kesehatan, rendahnya keadaan ekonomi masyarakatnya, politik dan infrastruktur. Seiring dengan perkembangan teori-teori pembangunan, model komunikasi searah yang dikenalkan oleh Aristoteles (Stone et all, 1999) sejak pertengahan dasawarsa tujuh puluhan telah berubah menjadi model komunikasi yang memusat (konvergen) (Schramm dan Kincaid, 1976). Demikian juga, Komunikasi Pembangunan telah banyak mengalami perubahan, utamanya sejak model difusi-inovasi yang dikenalkan oleh Rogers (1926) banyak memperoleh kritik dan penganut teori ketergantungan yang kemudian melahirkan model Komunikasi Pembangunan yang partisipatif.
            Komunikasi Pembangunan dalam ilmu komunikasi telah berkembang suatu spesialisasi mengenai penerapan teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk keperluan program pembangunan yang dikenal dengan sebutan Komunikasi Pembangunan. Komunikasi Pembangunan mencakup studi, analisa, promosi, dan evaluasi teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan.
            Selama ini, masyarakat banyak yang menganggap bahwa komunikasi tidaklah terlalu penting dalam proses pembangunan. Hal ini mungkin disebabkan karena teori-teori pembangunan yang dikemukakan para pakar ekonomi sering kali dianggap hanya bermula dari pemberdayaan tanah, modal, kerja dan pemberdayaan faktor-faktor utama produksi lainnya. Namun mereka jarang sekali menyinggung peran komunikasi di dalam proses pembangunan itu sendiri. Dengan kata lain amat jarang pembahasan yang secara jelas mencantumkan tentang komunikasi. Pada beberapa kasus pembahasan komunikasi dalam rangka pembangunan hanya sekedar lewat saja lalu pernyataan-pernyataan tersebut lantas beralih ke teori pertumbuhan ekonomi melulu, seakan-akan itulah penjelasan yang lengkap dan memadai.
            Padahal, menurut Frey (dalam Nasution, 1996:81) “kalau diamati dengan teliti, sebenarnya banyak fase dari pertumbuhan ekonomi menurut teori-teori pembangunan tersebut yang merupakan tempat komunikasi memainkan peranan penting”.
            Banyak peran yang dapat dilakukan komunikasi dalam pembangunan, beberapa yang dijelaskan Hedebro misalnya komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis kepertanian, hingga kepada keberhasilan lingkungan, hingga reparasi mobil. Selain itu, media massa yang berkaitan sangat erat dengan komunikasi juga bisa bertindak sebagai sumber-sumber daya pengetahuan. Dari hal kecil seperti baca-tulis atau misal sekedar menonton TV, membaca koran, mendengarkan radio, pasti sedikit banyak kita akan menerima berbagai pengetahuan maupun informasi yang tentu akan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dan nantinya pasti akan memberikan kontribusi tersendiri untuk proses pembangunan.
            Komunikasi juga sangat berperan dalam mempengaruhi pemikiran individu yang nantinya pasti akan mempengaruhi kelompoknya juga. Dimana dengan komunikasi kita bisa meningkatkan aspirasi dan terdorong untuk bertindak secara nyata. Selain itu komunikasi juga dapat mengubah struktur kekuasaan pada masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawakan pengetahuan kepada massa. Mereka yang memperoleh infomasi akan menjadi orang yang berarti dan para pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang-orang lain yang juga mempunyai kelebihan dan struktur masyarakat yang kaku menjadi lebih fleksibel, juga membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan di tengah kehidupan dengan berpartisipasi dalam pembuatan keputusannya.
            Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal, dapat membantu mayoritas populasi untuk menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga negara, sehingga dapat membantu meningkatkan aktivitas politik, dapat memudahkan perencanaan dan implementasi program-program pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk, juga dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri (self-perpectuating).
            Oleh karena itu, komunikasi pembangunan penting untuk dibahas lebih lanjut, karena merupakan sebuah hal mendasar yang sangat dibutuhkan dalam suatu proses pembangunan. Bayangkan saja jika kurang adanya komunikasi yang baik dalam suatu proses pembangunan, nantinya pasti akan membawa dampak yang kurang baik pula.

No comments:

Post a Comment