Menurut sejarahnya, Komunikasi
Pembangunan, mulai dikembangkan sejak setelah Perang Dunia ke II di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin yang mengalami tantangan menghadapi kemiskinan, buta huruf,
rendahnya kesehatan, rendahnya keadaan ekonomi masyarakatnya, politik dan
infrastruktur. Seiring dengan perkembangan teori-teori pembangunan, model
komunikasi searah yang dikenalkan oleh Aristoteles (Stone et all, 1999) sejak
pertengahan dasawarsa tujuh puluhan telah berubah menjadi model komunikasi yang
memusat (konvergen) (Schramm dan Kincaid, 1976). Demikian juga, Komunikasi
Pembangunan telah banyak mengalami perubahan, utamanya sejak model difusi-inovasi
yang dikenalkan oleh Rogers (1926) banyak memperoleh kritik dan penganut teori
ketergantungan yang kemudian melahirkan model Komunikasi Pembangunan yang
partisipatif.
Komunikasi Pembangunan
dalam ilmu komunikasi telah berkembang suatu spesialisasi mengenai penerapan
teori dan konsep komunikasi secara khusus untuk keperluan program pembangunan
yang dikenal dengan sebutan Komunikasi Pembangunan. Komunikasi Pembangunan
mencakup studi, analisa, promosi,
dan evaluasi teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan.
Selama ini, masyarakat banyak yang
menganggap bahwa
komunikasi tidaklah terlalu penting dalam
proses pembangunan.
Hal ini mungkin disebabkan karena teori-teori pembangunan yang dikemukakan para pakar ekonomi
sering kali dianggap hanya
bermula dari pemberdayaan
tanah, modal, kerja dan pemberdayaan
faktor-faktor utama produksi
lainnya. Namun mereka jarang sekali menyinggung peran komunikasi di dalam proses pembangunan
itu sendiri. Dengan
kata lain amat jarang pembahasan yang secara jelas mencantumkan tentang komunikasi.
Pada beberapa kasus pembahasan komunikasi dalam rangka pembangunan hanya sekedar
lewat saja lalu pernyataan-pernyataan tersebut lantas beralih ke teori
pertumbuhan ekonomi melulu, seakan-akan itulah penjelasan yang lengkap dan
memadai.
Padahal,
menurut Frey (dalam Nasution, 1996:81) “kalau diamati dengan teliti, sebenarnya
banyak fase dari pertumbuhan ekonomi menurut teori-teori pembangunan tersebut
yang merupakan tempat komunikasi memainkan peranan penting”.
Banyak peran yang dapat dilakukan
komunikasi dalam pembangunan, beberapa yang
dijelaskan Hedebro misalnya komunikasi
dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan baru, mulai dari baca-tulis kepertanian,
hingga kepada keberhasilan lingkungan, hingga reparasi mobil. Selain itu, media massa yang berkaitan sangat erat dengan komunikasi
juga bisa bertindak sebagai sumber-sumber daya pengetahuan. Dari
hal kecil seperti
baca-tulis atau misal sekedar menonton TV, membaca koran, mendengarkan radio, pasti sedikit
banyak kita akan menerima berbagai pengetahuan maupun informasi yang tentu akan mengembangkan kemampuan sumber
daya manusia dan nantinya pasti akan
memberikan kontribusi
tersendiri untuk proses pembangunan.
Komunikasi juga sangat berperan dalam
mempengaruhi pemikiran
individu yang nantinya pasti akan
mempengaruhi
kelompoknya juga.
Dimana dengan komunikasi kita bisa meningkatkan aspirasi dan terdorong
untuk bertindak secara nyata. Selain itu komunikasi juga dapat mengubah struktur kekuasaan pada
masyarakat yang bercirikan tradisional, dengan membawakan pengetahuan kepada
massa. Mereka yang memperoleh infomasi akan menjadi orang yang berarti dan para
pemimpin tradisional akan tertantang oleh kenyataan bahwa ada orang-orang lain
yang juga mempunyai kelebihan dan struktur masyarakat yang kaku menjadi lebih
fleksibel, juga membantu masyarakat menemukan norma-norma baru dan keharmonisan
di tengah kehidupan dengan berpartisipasi dalam pembuatan keputusannya.
Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu
yang mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal, dapat membantu mayoritas populasi
untuk menyadari pentingnya arti mereka sebagai warga negara, sehingga dapat
membantu meningkatkan aktivitas politik, dapat memudahkan perencanaan dan
implementasi program-program pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan
penduduk, juga
dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik menjadi suatu proses yang
berlangsung sendiri (self-perpectuating).
Oleh karena itu, komunikasi pembangunan penting untuk
dibahas lebih lanjut, karena merupakan sebuah hal mendasar yang sangat dibutuhkan dalam suatu proses pembangunan.
Bayangkan saja jika kurang adanya komunikasi yang baik dalam suatu proses pembangunan,
nantinya pasti akan
membawa dampak yang
kurang baik pula.
No comments:
Post a Comment